Friday, February 24, 2012

Budaya Banjar Pancarkan Sinar :-)

Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan ini sering disebut dengan "Pulau Seribu Sungai". Banyak yang mengira Kalimantan Selatan adalah sebuah provinsi yang terpencil dan kurang diketahui oleh banyak orang. namun, perkiraan itu sungguh tidak benar.

Sebenarnya, di kota ini banyak terdapat  keindahan yang tak terduga. Banyak budaya banjar yang unik sehingga menarik perhatian di seluruh dunia. Tidak jarang turis-turis mancanegara dan domestik datang ke Banjarmasin. Tujuan utama mereka biasanya pergi ke Lok Baintan atau yang sering disebut dengan "Pasar Terapung".

Apa kalian tau apa itu pasar terapung?


Pasar Terapung, itulah sebutan bagi sebuah pasar yang proses jual-belinya dilaksanakan di atas air dengan perantara "Jukung" atau perahu kecil atau sampan. Pasar ini hanya terdapat di Pulau Kalimantan dan hanya ada satu di dunia. Bayangkan, hebat, bukan? berbanggalah kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki sebuah budaya yang mendunia.

Selain Pasar Terapung, ada salah satu obyek wisata di Banjarmasin yang juga sering dikunjungi oleh turis - turis setelah berkunjung ke Pasar Terapung. Obyek wisata tersebut ialah Pulau Kembang atau Pulau Kambang. Konon katanya, dahulu, setiap orang yang berkunjung ke sana membawa sejumlah untaian kambang (bunga), dan seiring berjalannya waktu terjadilah tumpukan kambang yang sangat banyak sehingga disebut Pulau Kembang. Di Pulau ini, banyak terdapat kera yang dalam bahasa banjar disebut dengan warik.

Selain yang saya sebutkan di atas, ada budaya asli banjar yang disebut Madihin. Madihin berasal dari kata 'madah' dalam bahasa Arab artinya nasihat, tapi bisa juga berarti pujian. Puisi rakyat anonim bergenre Madihin ini cuma ada di kalangan etnis Banjar di Kalsel saja. Setiap barisnya dibentuk dengan jumlah kata minimal 4 buah. Jumlah baris dalam satu baitnya minimal 4 baris. Puisi ini bersajak a/a/a/a, a/a/b/b atau a/b/a/b. Semua baris dalam setiap baitnya berstatus isi (tidak ada yang berstatus sampiran sebagaimana halnya dalam pantun Banjar) dan semua baitnya saling berkaitan secara tematis.

Masih ingin tau budaya banjar lainnya?

Ini dia.....

Pantun. Pantun merupakan lanjutan dari peribahasa banjar. Pantun identik dengan seperangkat kosakata yang disusun sedemikian rupa dengan merujuk kepada sejumlah kriteria konvensional menyangkut bentuk fisik dan entuk mental puisi rakyat anonim dan pantun dilisankan atau dituliskan dalam bahasa banjar. Kini, pantun Banjar cuma diselipkan sebagai sarana retorika bernuansa humor dalam pidato-pidato resmi para pejabat atau dalam naskah-naskah tausiah para ulama.



 Ada satu lagi ciri khas kota Banjarmasin, yaitu Kain Sasirangan. Kain ini merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur kemudian diikat tali rafia dan selanjutnya dicelup. Kain ini juga mempunyai beberapa motif seperti, iris pudak, bayam raja, kulat karikit, ombak sinampur karang, dll.




Nah, itulah beberapa budaya asli Kalimantan Selatan yang harus dilestarikan. Budaya-budaya ini tidak boleh punah agar anak cucu kita nanti bisa menikmati apa yang kita nikmati sekarang. Oleh karena itu, mari kita jaga budaya-budaya kita di seluruh nusantara! Selamatkan budaya, bahagiakan anak bangsa!! :-)



2 comments: