Thursday, March 1, 2012

Mobil Esemka Rajawali Tidak Lulus Uji

Baru-baru ini, SMKN 2 Surabaya merakit sendiri sebuah mobil yang dinamakan "ESEMKA RAJAWALI". Mobil yang memiliki Panjang : 5.035 mm, Lebar : 1.680 mm, Tinggi : 1.600 mm initernayata tidak lulus Uji Emisi.

 
Padahal, mobil Esemka ini memiliki kapasitas Mesin 1.500 cc DOHC 4 silinder + 16 V Injection Water Cooled, Transmisi 6 (1-2-3-4-5-R), Max Speed 180 Km/jam, Max. Output 105HP / 5.500 rpm, Max Torque 145 Nm / 4.100 RPM, Power Stearing, Central Lock System, Power Windows, Parking Censor, Air Conditioner Dual Zone,Audio System + CD dan Daya Tampung 7 Penumpang + Supir.

Mobil Esemka dinyatakan belum memenuhi standar emisi Euro2 oleh pemerintah. Esemka dinyatakan tidak lulus emisi karena Esemka Rajawali memiliki emisi gas buang yang melebihi standar. 
Berikut tabel hasil uji emisi Esemka Rajawali.
 


Variabel Emisi Standar Emisi  Emisi Esemka Rajawali 
CO (karbon monoksida)5 g/km11,63 g/km
HC+NOx0,70 g/km2,69 g/km

Selain emisi, Esemka juga masih bermasalah pada lampu. Pemerintah menetapkan dalam satu lampu memiliki intensitas setidaknya 12.000 Kandela (CD), namun pada Esemka lampu kanannya baru menyinarkan 10.900 CD dan sebelah kiri sebanyak 6.700 CD.

Pihak SMKN 2 Solo selaku pengembang Esemka Rajawali mengaku siap melakukan perbaikan hingga sesuai standar emisi yang diinginkan pemerintah.

"Saya tidak masalah, dari sisi SMK tidak ada masalah. Tapi tidak tahu di Pak Walikota dan Wakilnya. Upaya untuk menggolkan Esemka itu maju terus. Kita akan lakukan untuk perbaikan. Jika secara teknis harus ada yang diperbaiki, ya kita lakukan sesuai ketentuan," kata Kordinator Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta, Dwi Budhi Martono.

Pemkot Surakarta menanggapi santai hasil uji emisi tersebut. Wakil Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki kekurangan dan kemudian akan diujikan lagi.

"Yang disampaikan itu bukan tidak lolos atau tidak lulus uji emisi, tetapi masih belum memenuhi ambang batas emisi gas buang. Ya sudah, nanti dibenahi lagi bagian itu, lalu kita ujikan lagi," ujar Rudy, Kamis (1/3/2012), siang.

Lebih lanjut Rudy mengatakan bahwa yang berkewajiban untuk melakukan pembenahan itu itu adalah PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) selaku pengembang mobil Esemka.

Karena itulah pihaknya secepatnya akan memberikan perintah kepada PT SMK untuk segera memperbaiki kekurangan dan segera dilakukan uji emisi lagi.

"Kalau bisa pekan depan dibawa lagi ke Serpong untuk diujikan lagi. Saya masih yakin akan lulus sepenuhnya. Yang jelas, perjuangan belum selesai. Jangan terlalu panik. Yang namanya ujian wajar lulus atau tidak. Kalau tidak lulus kan masih bisa mengulang," ujarnya santai.

Esemka diminta kalangan DPR untuk tidak menyerah meski sudah dua kali gagal dalam uji emisi. DPR mendorong Esemka untuk berbenah. Agar dapat memenuhi uji emisi sebelum bertarung pada industri mobil di kancah global.

"Kalau secara industri pasti persyaraannya ketat. Yang harus dilakukan pemerintah memberikan bantuan melanjutkan kerja pengembangan industri sampai memenuhi syarat kelayakan industri. Dan itu tantangan bagi Esemka," kata Wakil Ketua DPR, Anis Matta, Jakarta, Kamis (1/3/2012).

"Jadi kegagalan uji emisi itu tantangan bukan penjegalan. Karena persyaratan itu standar saja, jangan menyerah," tegasnya.

Dengan demikian Esemka dapat memenuhi standar internasional. Dan mampu lebih membanggakan Indonesia dengan masuk industri nasional dan internasional.